Minggu, 28 Februari 2021

Laporan Percobaan 2, Penentuan Kelas Kelarutan

 

 

PENENTUAN KELAS KELARUTAN 

 



         NAMA       : MARWINA APRIYANTI

NIM          : A1C119017

 

 

DOSEN PENGAMPU:

 

Dr. Syamsurizal., M.Si

 

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

 

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

 

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

 

UNIVERSITAS JAMBI

 

2021


VII. DATA PENGAMATAN

7.1 Percobaan 1 ( Suhu )

Prosedur

Fungsi Alat dan Bahan

Tujuan

Hasil           

  1. Disiapkan tiga buah gelas
  2. Dimasukkan air mendidih ke dalam gelas 1, air es ke dalam gelas 2, dan air mineral ke dalam gelas 3
  3. Dimasukkan 2 sendok teh gula pasir ke dalam masing-masing gelas
  4. Diaduk masing-masing gelas menggunakan sendok dengan kecepatan yang sama
  5. Dinyalakan stopwatch secara bersamaan dengan proses pengadukan untuk menghitung berapa waktu yang dibutuhkan sampai gula larut

1. Gelas : Wadah yang digunakan untuk proses pelarutan  Air mendidih, air es, dan 2. air mineral : Sebagai zat pelarut

3. Gula pasir : Sebagai zat terlarut

4. Sendok : Alat untuk mengaduk larutan

5.Stopwatch : Alat untuk mengukur waktu

Untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan gula untuk larut pada berbagai jenis suhu air

  1. Pada gelas yang berisi air mendidih gula larut dalam waktu 1 menit 3 detik
  2. Pada gelas yang berisi air es gula larut dalam waktu 2 menit 18 detik
  3. Pada gelas yang berisi air mineral gula larut dalam waktu 1 menit 47 detik

 

Gula pada air mendidih lebih cepat larut karena suhu yang lebih tinggi, menyebabkan partikel bergerak lebih cepat sehingga proses pencampuran lebih cepat terjadi.

 

7.2 Percobaan 2 ( Ukuran zat terlarut )

Prosedur

Fungsi Alat dan Bahan

Tujuan

Hasil

1.     Disiapkan dua buah gelas

 

2.     Disiapkan masing-masing 2 sendok teh untuk gula pasir yang telah ditumbuk halus dan yang tidak ditumbuk

 

3.     Ditambahkan air    dengan suhu dan volume yang sama ke dalam gelas.

 

4.     Dimasukkan gula pasir yang tidak ditumbuk ke dalam gelas 1 dan gula yang telah ditumbuk halus ke dalam gelas 2

 

5.     Dilakukan pengadukan menggunakan sendok dengan kecepatan pengadukan yang sama

 

6.     Dinyalakan stopwatch secara bersamaan dengan proses pengadukan untuk menghitung berapa waktu yang dibutuhkan sampai gula larut

1.Gelas : Wadah yang digunakan untuk proses pelarutan

 

2. Air mineral : Sebagai zat pelarut

 

                  3. Gula pasir yang tidak ditumbuk dan gula pasir yang ditumbuk halus : Sebagai zat terlarut

            

                 4. Sendok : Alat untuk mengaduk larutan

10.       

                 5. Stopwatch : Alat untuk mengukur waktu

Untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan gula untuk larut jika menggunakan ukuran zat terlarut yang berbeda

1.  Pada gelas 1 menggunakan gula yang tidak ditumbuk, gula larut dalam waktu 1 menit 33

 

2.  Pada gelas 2 menggunakan gula yang ditumbuk halus, gula larut dalam waktu 48 detik

 

 

Gula yang ditumbuk halus memiliki ukuran partikel yang lebih kecil sehingga menyebabkan gula larut lebih cepat. Hal tersebut disebabkan oleh luas permukaan partikel berukuran kecil lebih besar dan menyebabkan interaksi antar partikel zat terlarut dan pelarut lebih mudah.

 

 

 

 

7.3 Percobaan 3 ( Volume pelarut )

Prosedur

Fungsi Alat dan Bahan

Tujuan

Hasil

1.  Disiapkan dua buah gelas Diisi masing-masing gelas dengan air yang volume dan suhunya sama

2.  Dimasukkan dua sendok teh gula pasir ke dalam masing-masing gelas

3.  Diaduk larutan pada gelas 1 sedangkan pada gelas 2 tidak diaduk.

4.  Dinyalakan stopwatch secara bersamaan dengan proses pengadukan untuk menghitung berapa waktu yang dibutuhkan sampai gula larut

.

1.  Gelas : Wadah yang digunakan untuk proses pelarutan

2.  Air  mineral : Sebagai zat pelarut

3.  Gula pasir : Sebagai zat terlarut

4.  Sendok : Alat untuk mengaduk larutan

5.  Stopwatch : Alat untuk mengukur waktu

Untuk mengetahui pengaruh pengadukan pada proses pelarutan

1.  Pada gelas 1 yang menggunakan proses pengadukan, gula larut dalam waktu 1 menit 28 detik

2.  Pada gelas 2 yang tidak menggunakan proses pengadukan, gula larut dalam waktu 6 menit 12 detik

 

 

 Proses pengadukan membuat zat terlarut larut lebih cepat karena probabilitas tumbukan yang terjadi antara zat terlarut dengan pelarut semakin besar

 

VIII. PEMBAHASAN

Kelarutan merupakan proses suatu zat yang akan larut dalam suatu larutan. Dalam percobaan ini dilakukan pengujian suhu, ukuran zat dan pengadukan dalam suatu larutan gula. Pada percobaan pertama dilakukan pengujian terhadap suhu, hasil yang didapat dari percobaan tersebut adalah gula cepat larut pada air panas ketimbang dengan mengguanakn air mineral ataupun air es hal ini dikarenakan partikel-pertikel akan cepat meleleh dalam air panas maka dapat disimpulakan bahwa semakin tinggi suhu dalam suatu larutan maka akan semakin cepat suatu zat larut sebaliknya semakin kecil suhu maka zat yang dimasukkan kedalam larutan tadi akan semakin lambat larut.

 

Kemudian pada percobaan kedua yaitu percobaan ukuran zat, dari hasil yang didapat suatu larutan yang lebih cepat larut adalah pada larutan yang mempunyai ukuran partikel yang kecil ( gula ) maka dari hasil pengamatan tersebut dapat disimpulakan bahwa semakin kecil ukuran zat atau partikel maka akan semakin cepat larut dalam larutan sebaliknya semakin besar ukuran partikel akan semakin lambat partikel tersebut larut.

 

Kemudian percobaan yang terakhir adalah pengadukan. Pengadukan juga menjadi salah satu faktor penentu cepat lambatnya suatu zat larut dalam larutan karena proses dari pengadukan dapat berakibat partikel-partikel yang ada dalam larutan tersebut menjadi sering bertabrakan sehingga hal ini yang menyebabkan partikel cepat larut. Nah dari hasil pengamatan tadi, dapat disimpulakan bahwa semakin cepat pengadukan maka akan semakin cepat pula zat larut begitupun sebaliknya semakin lambat pengadukan maka akan semakin lambat pula zat larut dalam larutan.

 

IX. PERMASALAHAN

Mengapa dalam percobaan tersebut menggunakan air es. Bukankah dengan menggunakan air panas dan air mineral saja kita bisa membuktikan mana yang lebih cepat larut?

Apakah hanya suhu, ukuran zat dan pengadukan saja yang dapat mempengaruhi cepat lambatnya suatu zat larut? Jika ada pengaruh lain jelaskan.

Jelaskan bagaimana proses suatu zat dapat larut dengan menggunakan pengadukan.

 

X. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan tersebut adalah:

Suatu zat dapat cepat larut karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : suhu, ukuran zat dan pengadukan.

Semakin tinggi suhu suatu larutan maka akan semakin cepat zat larut. Semakin kecil ukuran zat atau partikel maka akan semakin cepat zat tersebut larut dan kemudian semakin cepat pengadukan maka akan semakin cepat pula zat tersebut larut.

 

XI. DAFTAR PUSTAKA

 

Tim Smart Nusantara. 2017. Stategi Kuasai Kimia. Jakarta : Grasindo

Rachmaniar, Revika. dkk. 2020. [REVIEW] PENGARUH KOFORMER NIKOTINAMID DAN METODE PEMBENTUKAN KOKRISTAL TERHADAP KELARUTAN ZAT AKTIF TIDAK LARUT AIR. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia. Vol. IX No. 1 ISSN: 2303-2138

Haitami. dkk. 2016. KETEPATAN HASIL DAN VARIASI WAKTU PENDIDIHAN PEMERIKSAAN ZAT ORGANIK. Medical Laboratory Technology Journal. Vol. 2 No. 2

 

 

3 komentar:

  1. Assalamualaikum perkenalkan saya Ike Sonia dengan NIM (A1C119032) akan menjawab permasalahan nomor 2. Ada pengaruh lain yang dapat mempengaruhi cepat lambatnya suatu zat larut kecuali suhu, ukuran zat dan pengadukan, yaitu adalah volume pelarut. Suatu zat terlarut akan lebih cepat larut pada volume pelarut yang lebih besar dibandingkan volume pelarut yang lebih kecil. Dimana volume pelarut yang lebih besar akan lebih mudah melarutkan zat terlarut. Hal tersebut dikarenakan volume pelarut yang lebih banyak akan menyebabkan pula lebih banyak pelarut yang melarutkan gula sehingga lebih cepat gula untuk melarut.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Saya Ahmad Rivaldi (047) akan enjawab pertanyaan no 1. Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu dalam pengadukan dipengaruhi oleh faktor temperatur, ukuran partikel (luas permukaan zat), aksi dari luar (misalnya, pengadukan), dan sifat-sifat zat terlarut.

    1. Temperatur
    Pada umumnya, proses pelarutan zat padat akan lebih cepat pada temperatur atau suhu yang tinggi. Hal tersebut terjadi karena partikel-partikel zat padat pada suhu yang lebih tinggi akan bergerak lebih cepat, sehingga memungkinkan terjadinya tumbukan yang lebih sering dan efektif. Tumbukan antar partikel inilah yang menyebabkan suatu reaksi terjadi.

    2. Ukuran partikel (luas permukaan)
    Semakin kecil ukuran partikel, maka semakin luas permukaan partikelnya, zat pelarut pun akan lebih cepat dan mudah melarutkan zat terlarut. Misalnya gula pasir akan lebih mudah larut dibandingkan dengan gula batu.

    3. Pengadukan
    Pengadukan mempercepat gerakan antar partikel zat terlarut dalam pelarut, partikel partikel akan lebih mudah bertumbukan untuk terjadinya reaksi.

    4. Sifat sifat zat terlarut
    Like dissolves like. Pelarut hanya akan melarutkan zat terlarut yang memiliki kepolaran yang sama. Pelarut polar melarutkan senyawa polar, pelarut nonpolar akan melarutkan senyawa nonpolar juga. Itulah mengapa minyak sulilt larut di dalam air, karena perbedaan kepolaran keduanya.space

    BalasHapus