PENENTUAN KELAS KELARUTAN
NAMA : MARWINA APRIYANTI
NIM
: A1C119017
DOSEN
PENGAMPU:
Dr.
Syamsurizal., M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2021
VII. DATA PENGAMATAN
7.1 Percobaan 1 ( Suhu )
Prosedur |
Fungsi Alat dan Bahan |
Tujuan |
Hasil |
|
1. Gelas : Wadah yang digunakan untuk proses pelarutan Air mendidih, air es, dan 2. air mineral : Sebagai zat pelarut 3. Gula pasir : Sebagai zat terlarut 4. Sendok : Alat untuk mengaduk larutan 5.Stopwatch : Alat untuk mengukur waktu |
Untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan gula untuk larut pada berbagai jenis suhu air |
Gula pada air mendidih lebih cepat larut karena suhu yang lebih tinggi, menyebabkan partikel bergerak lebih cepat sehingga proses pencampuran lebih cepat terjadi. |
7.2 Percobaan 2 ( Ukuran zat terlarut )
Prosedur |
Fungsi Alat dan Bahan |
Tujuan |
Hasil |
1. Disiapkan dua buah gelas 2. Disiapkan masing-masing 2 sendok teh untuk
gula pasir yang telah ditumbuk halus dan yang tidak ditumbuk 3. Ditambahkan air dengan suhu dan volume yang
sama ke dalam gelas. 4. Dimasukkan gula pasir yang tidak ditumbuk ke
dalam gelas 1 dan gula yang telah ditumbuk halus ke dalam gelas 2 5. Dilakukan pengadukan menggunakan sendok
dengan kecepatan pengadukan yang sama 6. Dinyalakan stopwatch secara bersamaan dengan
proses pengadukan untuk menghitung berapa waktu yang dibutuhkan sampai gula
larut |
1.Gelas : Wadah yang digunakan untuk proses pelarutan 2. Air mineral : Sebagai zat pelarut 3.
Gula pasir yang tidak ditumbuk dan gula pasir yang ditumbuk halus : Sebagai
zat terlarut 4.
Sendok : Alat untuk mengaduk larutan 10.
5.
Stopwatch : Alat untuk mengukur waktu |
Untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan gula untuk larut jika
menggunakan ukuran zat terlarut yang berbeda |
1. Pada gelas 1 menggunakan gula yang tidak
ditumbuk, gula larut dalam waktu 1 menit 33 2. Pada gelas 2 menggunakan gula yang ditumbuk
halus, gula larut dalam waktu 48 detik Gula yang ditumbuk halus memiliki ukuran
partikel yang lebih kecil sehingga menyebabkan gula larut lebih cepat. Hal tersebut
disebabkan oleh luas permukaan partikel berukuran kecil lebih besar dan
menyebabkan interaksi antar partikel zat terlarut dan pelarut lebih mudah. |
7.3 Percobaan
3 ( Volume pelarut )
Prosedur |
Fungsi Alat dan Bahan |
Tujuan |
Hasil |
1.
Disiapkan
dua buah gelas Diisi masing-masing gelas dengan air yang volume dan suhunya
sama 2.
Dimasukkan
dua sendok teh gula pasir ke dalam masing-masing gelas 3.
Diaduk
larutan pada gelas 1 sedangkan pada gelas 2 tidak diaduk. 4.
Dinyalakan
stopwatch secara bersamaan dengan proses pengadukan untuk menghitung berapa
waktu yang dibutuhkan sampai gula larut . |
1.
Gelas
: Wadah yang digunakan untuk proses pelarutan 2.
Air mineral : Sebagai zat pelarut 3.
Gula
pasir : Sebagai zat terlarut 4.
Sendok
: Alat untuk mengaduk larutan 5.
Stopwatch
: Alat untuk mengukur waktu |
Untuk mengetahui
pengaruh pengadukan pada proses pelarutan |
1.
Pada
gelas 1 yang menggunakan proses pengadukan, gula larut dalam waktu 1 menit 28
detik 2.
Pada
gelas 2 yang tidak menggunakan proses pengadukan, gula larut dalam waktu 6
menit 12 detik Proses pengadukan
membuat zat terlarut larut lebih cepat karena probabilitas tumbukan yang
terjadi antara zat terlarut dengan pelarut semakin besar |
VIII.
PEMBAHASAN
Kelarutan merupakan proses suatu zat yang akan larut dalam suatu larutan. Dalam percobaan ini dilakukan pengujian suhu, ukuran zat dan pengadukan dalam suatu larutan gula. Pada percobaan pertama dilakukan pengujian terhadap suhu, hasil yang didapat dari percobaan tersebut adalah gula cepat larut pada air panas ketimbang dengan mengguanakn air mineral ataupun air es hal ini dikarenakan partikel-pertikel akan cepat meleleh dalam air panas maka dapat disimpulakan bahwa semakin tinggi suhu dalam suatu larutan maka akan semakin cepat suatu zat larut sebaliknya semakin kecil suhu maka zat yang dimasukkan kedalam larutan tadi akan semakin lambat larut.
Kemudian pada percobaan kedua yaitu percobaan ukuran zat, dari hasil yang didapat suatu larutan yang lebih cepat larut adalah pada larutan yang mempunyai ukuran partikel yang kecil ( gula ) maka dari hasil pengamatan tersebut dapat disimpulakan bahwa semakin kecil ukuran zat atau partikel maka akan semakin cepat larut dalam larutan sebaliknya semakin besar ukuran partikel akan semakin lambat partikel tersebut larut.
Kemudian percobaan yang terakhir adalah pengadukan. Pengadukan juga menjadi salah satu faktor penentu cepat lambatnya suatu zat larut dalam larutan karena proses dari pengadukan dapat berakibat partikel-partikel yang ada dalam larutan tersebut menjadi sering bertabrakan sehingga hal ini yang menyebabkan partikel cepat larut. Nah dari hasil pengamatan tadi, dapat disimpulakan bahwa semakin cepat pengadukan maka akan semakin cepat pula zat larut begitupun sebaliknya semakin lambat pengadukan maka akan semakin lambat pula zat larut dalam larutan.
IX.
PERMASALAHAN
Mengapa dalam percobaan tersebut menggunakan air es. Bukankah dengan menggunakan air panas dan air mineral saja kita bisa membuktikan mana yang lebih cepat larut?
Apakah hanya suhu, ukuran zat dan pengadukan saja yang dapat mempengaruhi cepat lambatnya suatu zat larut? Jika ada pengaruh lain jelaskan.
Jelaskan bagaimana proses suatu zat dapat larut dengan menggunakan pengadukan.
X.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan tersebut adalah:
Suatu zat dapat cepat larut karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : suhu, ukuran zat dan pengadukan.
Semakin tinggi suhu suatu larutan maka akan semakin cepat zat larut. Semakin kecil ukuran zat atau partikel maka akan semakin cepat zat tersebut larut dan kemudian semakin cepat pengadukan maka akan semakin cepat pula zat tersebut larut.
XI.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Smart Nusantara. 2017. Stategi Kuasai Kimia. Jakarta : Grasindo
Rachmaniar, Revika. dkk. 2020. [REVIEW] PENGARUH KOFORMER NIKOTINAMID DAN METODE PEMBENTUKAN KOKRISTAL TERHADAP KELARUTAN ZAT AKTIF TIDAK LARUT AIR. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia. Vol. IX No. 1 ISSN: 2303-2138
Haitami. dkk. 2016. KETEPATAN HASIL DAN VARIASI WAKTU
PENDIDIHAN PEMERIKSAAN ZAT ORGANIK. Medical
Laboratory Technology Journal. Vol. 2 No. 2
Assalamualaikum perkenalkan saya Ike Sonia dengan NIM (A1C119032) akan menjawab permasalahan nomor 2. Ada pengaruh lain yang dapat mempengaruhi cepat lambatnya suatu zat larut kecuali suhu, ukuran zat dan pengadukan, yaitu adalah volume pelarut. Suatu zat terlarut akan lebih cepat larut pada volume pelarut yang lebih besar dibandingkan volume pelarut yang lebih kecil. Dimana volume pelarut yang lebih besar akan lebih mudah melarutkan zat terlarut. Hal tersebut dikarenakan volume pelarut yang lebih banyak akan menyebabkan pula lebih banyak pelarut yang melarutkan gula sehingga lebih cepat gula untuk melarut.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSaya Ahmad Rivaldi (047) akan enjawab pertanyaan no 1. Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu dalam pengadukan dipengaruhi oleh faktor temperatur, ukuran partikel (luas permukaan zat), aksi dari luar (misalnya, pengadukan), dan sifat-sifat zat terlarut.
BalasHapus1. Temperatur
Pada umumnya, proses pelarutan zat padat akan lebih cepat pada temperatur atau suhu yang tinggi. Hal tersebut terjadi karena partikel-partikel zat padat pada suhu yang lebih tinggi akan bergerak lebih cepat, sehingga memungkinkan terjadinya tumbukan yang lebih sering dan efektif. Tumbukan antar partikel inilah yang menyebabkan suatu reaksi terjadi.
2. Ukuran partikel (luas permukaan)
Semakin kecil ukuran partikel, maka semakin luas permukaan partikelnya, zat pelarut pun akan lebih cepat dan mudah melarutkan zat terlarut. Misalnya gula pasir akan lebih mudah larut dibandingkan dengan gula batu.
3. Pengadukan
Pengadukan mempercepat gerakan antar partikel zat terlarut dalam pelarut, partikel partikel akan lebih mudah bertumbukan untuk terjadinya reaksi.
4. Sifat sifat zat terlarut
Like dissolves like. Pelarut hanya akan melarutkan zat terlarut yang memiliki kepolaran yang sama. Pelarut polar melarutkan senyawa polar, pelarut nonpolar akan melarutkan senyawa nonpolar juga. Itulah mengapa minyak sulilt larut di dalam air, karena perbedaan kepolaran keduanya.space