Minggu, 21 Februari 2021

Jurnal Percobaan 2, Penentuan Kelas Kelarutan

 

PENENTUAN KELAS KELARUTAN 

 

 

         NAMA       : MARWINA APRIYANTI

 

NIM          : A1C119017

 

 

DOSEN PENGAMPU:

 

Dr. Syamsurizal., M.Si

 

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

 

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

 

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

 

UNIVERSITAS JAMBI

 

2021




I.              Judul                 : Penentuan Kelas Kelarutan

II.           Hari / Tanggal : Senin / 22 Februari 2021

III.        Tujuan              : Adapun tujuan dilakukan praktikum ini adalah :

1.         Untuk mengetahui kelarutan zat organik dalam beberapa pelarut. 

2.         Untuk menentukan golongan suatu zat organik berdasarkan kelarutan.

 

IV.        Landasan Teori

Melarutkan suatu zat sangat penting dalam metode pemisahan. Hal ini bertujuan untuk memisahkan zat-zat pengganggu atau pengotor yang nanti dapat mempengaruhi hasil dari percobaan.  Pelarut organic merupakan pelarut yang pada dasarnya mengandung atom karbon didalam molekulnya, kemudian apabila didalam pelarut terdapat suatu zat terlarut maka dapat menyebabkan partikel yang dimiliki oleh zat terlarut akan menyebar ke seluruh pelarut hal ini dikarenakan bentuk dari zat terlarut ini akan menyesuaikan dengan bentuk dari pelarut dan ternyata pelarut organic didominasi mempunyai titik didih yang rendah sehingga dapat menguapkan suatu larutan tetapi tidak mengurangi zat terlarut yang ada dalam larutan tersebut   ( Tim Smart Nusantara, 2017 : 89 ).

https://books.google.co.id/books?id=uMRGDwAAQBAJ&pg=PA89&dq=KELAS+KELARUTAN+ZAT-ZAT+ORGANIK&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi-lNbF7vnuAhVTJHIKHTCLCSsQ6AEwCHoECAkQAg#v=onepage&q=KELAS%20KELARUTAN%20ZAT-ZAT%20ORGANIK&f=false

 

            Berdasarkan tingkat dari pelarutnya, suatu zat dapat dibentuk aktif dan komformer karena adanya komponen pembentukannya hal ini disebabkan oleh pelarut yang digunakan bertindak sebagai katalis sehingga pemilihan pelarut harus dilakukan karena sangat penting didalam melakukan percobaan. Hal ini dilakukan agar pelarut campuran dapat digunakan karena ada suatu kejadian dimana terdapat dua komponen pembentukan yang memiliki kelarutan yang berbeda dalam pelarut organic (Rachmaniar, 2020 : 35 ).

https://ejournal.stfi.ac.id/index.php/jstfi/article/view/134/87

 

Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan namun pada kenyataannya masih banyak yang tidak peduli dengan air contohnya banyaknya sisa manusia, hewan dan sumber lainnya yang masih dibuang sembarangan sehingga dari kotoran-kotoran tersebut dapat mencemarkan lingkungan. Jika dalam air sudah banyak terdapat zat organic ini menandakan bahwa air tersebut sudah tercemar. Hal ini karena zat organik sangat mudah mengalami pembusukan ( Haitami, 2016 ).

http://ejurnal-analiskesehatan.web.id/index.php/JAK/article/view/117/36



V.           Alat dan Bahan

 

5.1 Alat

a.    Gelas

b.    Sendok

c.    Stopwatch

d.   Alat tumbuk

e.    Alat tulis

5.2 Bahan

a.       Air mineral

b.      Air es

c.       Air mendidih

d.      Gula pasir

e.       Gula tumbuk

 

VI.        PROSEDUR KERJA

6.1         Percobaan 1 ( Suhu )

Gelas

Ø  Disiapkan 3 buah

Ø  Diisi dengan air yang berbeda. Gelas 1 diisi dengan air mendidih, gelas 2 diisi dengan air es dan gelas 3 diisi dengan air mineral. Isi dengan volume yang sama

Sendok

Ø  Dimasukkan 2 sendok teh, gula pasir ke masing-masing gelas

Ø  Diaduk dengan kecepatan pengadukan yang sama

Stopwatch

Ø  Dinyalakan bersamaan dengan dimulainya pengadukan

Ø  Dihentikan waktu saat gula sudah larut

Ø  Dicatat waktunya

    Hasil

 

 

6.2       Percobaan 2 ( Ukuran zat terlarut )

Gelas

Ø  Disiapkan 2 buah

Alat tumbuk

Ø  Ditumbuk 2 sendok the gula pasir hingga agak lembut

Gelas

Ø  Diisi masing-masing dengan air mineral yang volumenya sama

Ø  Ditambahkan kedalam gelas 1 gula yang tidak ditumbuk dan ditambahkan gula yang agak lembut ke gelas 2 masing-masing 2 sendok

            Sendok

Ø  Diaduk dengan frekuensi dan kecepatan yang sama

             Stopwatch

Ø  Dinyalakan bersamaan dengan dimulainya pengadukan

Ø  Dihentikan waktu saat gula sudah larut

Ø  Dicatat waktunya

              Hasil

 

6.3 Percobaan 3 ( Volume pelarut )

Gelas

Ø  Disiapkan 2 buah

Ø  Diisi gelas dengan air yang volume berbeda

Ø  Dimasukan 2 sendok gula pasir kedalam masing-masing gelas

Sendok

Ø  Diaduk dengan kecepatan pengadukan yang sama

Stopwatch

Ø  Dinyalakan bersamaan dengan mulainya pengadukan

Ø  Dihentikan waktu saat gula sudah larut

Ø  Dicatat waktunya

Hasil

link vidio : https://youtu.be/khyUDtpteYQ 

 

VII.     PERMASALAHAN

Mengapa pada percobaan pertama waktu yang diperlukan untuk setiap gelas berbeda-beda? padahal takaran gula yang diberikan sama-sama 2 sendok dan juga kevcepatan dalam pengadukkannya sama. Jelaskan

Selain gula, apakah ada bahan lain yang bisa digunakan dalam percobaan tersebut?

Mengapa kita perlu menggunakan stopwatch dalam percobaan ini?

 

 

4 komentar:

  1. Assalamualaikum Wr Wb. Saya Ahmad Rivaldi (A1C119047) akan menjawab pertanyaan no 3. Jadi fungsi stopwatch pada percobaan ini adalah untuk membantu kita untuk menghitung atau menganalisa berapa lama suatu zat yg kita amati akan habis terlarut. Dengan menggunakan stopwatch perhitungan kita akan lebih akurat

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Perkenalkan saya Sinta Marliya dengan NIM A1C119002 akan menjawab permasalahan nomor 2
    pada uji coba kelarutan tidak hanya menggunakan gula saja, tetapi bisa menggunakan garam dalam dalam proses pelarutannya

    BalasHapus
  4. Perkenalkan saya Ike Sonia dengan NIM (A1C119032) akan menjawab permasalahan nomor 1. Pada percobaan pertama waktu yang diperlukan untuk setiap gelas berbeda-beda dikarenakan perbedaan suhu dari masing-masing gelas. Gelas pertama dengan menggunakan air mendidih, gelas kedua menggunakan air es, dan gelas ketiga menggunakan air mineral. Dimana suhu sangat mempengaruhi lamanya proses suatu larutan untuk melarutkan zat terlarut. Dimana semakin tinggi suhu ,maka semakin cepat larutnya zat terlarut. Hal tersebut disebabkan partikel pada suhu tinggi bergerak lebih cepat dibandingkan pada suhu rendah yang mempengaruhi nilai energi kinetiknya

    BalasHapus