Selasa, 18 Mei 2021

Jurnal Perc. 13, Metode Ektraksi Pada Senyawa-Senyawa Organik

 

 

METODE EKSTRAKSI PADA SENYAWA-SENYAWA ORGANIK

  


 

         NAMA       : MARWINA APRIYANTI

 

NIM          : A1C119017

 

 

DOSEN PENGAMPU:

 

Dr. Syamsurizal., M.Si

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

 

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

 

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

 

UNIVERSITAS JAMBI

 

2021



I.              Judul                 : Metode Ekstraksi Pada Senyawa-Senyawa Organik

II.           Hari / Tanggal : Senin / 17 Mei  2021

III.        Tujuan              : Adapun tujuan dilakukan praktikum ini adalah :

Untuk memisahkan suatu senyawa organik  menggunakan metode ekstraksi

 

IV.        Landasan Teori

Ekstraksi merupakan suatu proses pemisahan senyawa organik yang mana pemisahan ini digunakan pelarut yang sesuai sehingga pemisahan dapat terjadi secara sempurna dan juga untuk mempermudah sehingga cepat terjadinya pemisahan adalah dengan mengenali terlebih dahulu sifat ataupun ciri khas yang dimiliki suatu zat yang ingin dipisahkan (Mukhriani, 2014)

https://media.neliti.com/media/publications/137566-ID-ekstraksi-pemisahan-senyawa-dan-identifi.pdf

 

Ektraksi dengan menggunakan metode maserasi merupakam suatu proses pemisahan dimana metode ini sering digunakan karena metode ini sangat menjamin bahwa zat yang diekstrak tidak akan rusak. Metode maserasi menggunakan suhu ruang untuk proses pemisahannya. Kemudian adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi adalah suhu, jenis pelarut, waktu yang digunakan, dan juga ukuran partikel (Chairunnisa, 2019).

https://ojs.unud.ac.id/index.php/jtip/article/download/54223/32155/#:~:text=Maserasi%20merupakan%20metode%20ekstraksi%20dengan,atau%20tanpa%20adanya%20proses%20pemanasan.

 

V.           Alat dan Bahan

5.1    Alat

a)      Maserator

b)      Labu ukur

c)       Ayakan

d)      Batang pengaduk

e)      Corong

f)       Kain saring

g)      Kulkas

 

5.2     Bahan

a)      Daun kelor

b)      etanol 96%

c)       aqua destilasi

 

VI.           Prosedur Percobaan

 

-          Disiapkan simplisia daun kelor yang akan dimaserasi

Ayakan

-          Diayak simplisia daun kelor dengan ayakan 20/40

-          Ditimbang simplisia daun kelor sebanyak 100 gram

Maserator

-          Disiapkan maserator

-          Dibilas maserator dengan Aqua destilasi untuk mengetahui maserator yang akan digunakan bocor atau tidak

-          Dibilas maserator dengan cairan pelarut etanol 70%

-          Diencerkan pelarut etanol 70% yang akan digunakan menggunakan etanol 96%

-          Ditambah dengan Aqua destilasi sampai batas tanda pada labu ukur

-          Dikocok kuat kuat sampai larutan tercampur homogeny

-          Diukur pelarut etanol 70% sebanyak 75% bagian dari total keseluruhan pelarut

-          Dimasukkan seluruh simplisia daun kelor yang sudah diayak lolos ayakan 20/40 sebanyak 100 gram kedalam mesator yang sudah kering dan bersih

-          Dimasukan etanol 70% sebanyak 750 ml kedalam mesator

-          Diaduk aduk maserasi selama 10 menit, pengadukan dilakukan setiap hari selama 5 hari dalam waktu 10 menit

Corong

-          Disaring ampas maserasi dari maserat dengan kain saring yang bersih menggunakan corong diatas Erlenmeyer

-          Hasil maserasi diuapkan hingga mendapatkan ekstrak kental

-          Ekstrak kental yang ditimbang, lalu disimpan didalam wadah tertutup rapat, disimpan didalam kulkas

Hasil

 

VII.         Permasalahan

Jelaskan fungsi dari pengayakan pada percobaan tersebut?

Mengapa hasil yang didapatkan yaitu berupa ekstrak kental harus disimpan ditempat tertutup?

Zat apa yang terkanung dalam caiaran pelarut etanol 70%, sehingga dijadikan sebagai cairan pembilas maserator ?

 

Link youtube : https://youtu.be/3txdH_aNbPk

 

 


4 komentar:

  1. Saya Desri Indah Rahmadona A1C119041 akan menjawab no 1 bahwa pengayakan dilakukan yaitu berfungsi untuk meniriskan simplisia daun kelor yang sudah di blender, jadi diayak agar simplisia benar benar sudah yang halus tidak ada yang simplisia yang masih kasar atau dalam bentuk daun yang masih besar

    BalasHapus
  2. Baiklah Saya Sinta Marliya dengan NIM A1C119002 akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2
    agar tidak terkontaminasi dengan udara luar, dan tetap terjaga kesterilannya

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Baiklah perkenalkan saya Ike Sonia (A1C119032) akan menjawab permasalahan nomor 3. Etanol dipertimbangkan digunakan karena lebih selektif dari pada air. Sukar ditumbuhi mikroba dalam etanol 20% ke atas. Memiliki beberapa kelebihan lain yaitu tak beracun, netral, absorbsi baik, bercampur dengan air pada segala perbandingan, memperbaiki stabilitas bahan obat terlarut, dan tidak memerlukan panas tinggi untuk pemekatan.

    BalasHapus