Minggu, 02 Mei 2021

Jurnal Perc. 11, Kromatografi Lapis Tipis

 

 

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

 

 

                         NAMA       : MARWINA APRIYANTI

NIM          : A1C119017

 

 

DOSEN PENGAMPU:

 

Dr. Syamsurizal., M.Si

 

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

 

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

 

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

 

UNIVERSITAS JAMBI

 

2021



I.              Judul                 : Kromatografi Lapis Tipis

II.           Hari / Tanggal : Senin / 3 Mei 2021

III.        Tujuan              : Adapun tujuan dilakukan praktikum ini adalah :

1.      Untuk memisahkan suatu campuran larutan menggunakan metode kromatografi lapis tipis

IV.        Landasan Teori

Kromatografi lapis tipis merupakan suatu teknik atau metode yang sering dipakai oleh peneliti,  karena teknik ini dapat digunakan sebagai salah satu metode atau cara  pemisahan suatu larutan yang bercampur. Biasanya teknik kromatografi ini dilakukan pada kaca, plastic dan lain sebagainya dimana tempatnya ini telah dilapisi oleh lapisan tipis adsorben misalnya silika gen, selulosa dan aluminium oksida ( Anonim, 2019 ).

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kromatografi_lapisan_tipis

 

   kromatografi lapis tipis (KLT) biasanya mengguanakan alat yang tipis dimana alat ini dilapisi oleh suatu adsorben yang bertndak sebagai fasa diam. Jika ada fasa diam, tentunya pasti ada fasa gerak. Dalam kromatografi lapis tipis, fasa gerak biasanya disebut sebagai eluen, pemilihan fasa gerak atau eluen harus ilakukan dengan baik dan teliti karena pemilihan suatu eluen bergantung pada polar atau tidaknya suatu senyawa (kepolaran senyawa) da juga pemilihan cairannya harus berbeda jenis kepolaranya. Hal ini bertujuan agar nantinya dapat dijadikan suatu perbandingan ( Ilmu Kimia, 2013 ).

https://www.ilmukimia.org/2013/05/kromatografi-lapis-tipis-klt.html

 

Metoda kromatograsi lapis tipis mempunyai kelebihan dan kekurangan yaitu : Kelebihannya : kromatografi lapis tipis dapat dijadikan sebagai teknik atau cara pemurnian suatu sampel, dapat digunakan sebagai teknik pemisahan suatu campuran, selain itu kkromatografi lapis tipis dapat digunakan dalam bidang kesehatan contohnya yaitu sperti obat-obatan, dapat diguanakan dalam bidang kecantikan contohnya kosmetik, dapat digunakan dalam industry makanan dan lan sebagainya. Namun, dengan segala kelebihan yang dimilikinya, KLT juga mempunyai kekurangan yaitu adanya keterbatasan panjang pemisahan jika dibandingkan dengan teknik kromatogri yang lain, suhu dapat menjadi faktor berhasil atau tidaknya hasil kromatogram, KLT ini hanya dapat dipakai paa teknik analisis kualitatif bukan kuantitatif dan lan sebagainya ( Ilmu Kimia, 2020 ).

https://www.pakarkimia.com/kromatografi-lapis-tipis/

 

V.           Alat dan Bahan

5.1         Alat

a)      Herdayer

b)      Peker gelas 100 ml

c)      Peker gelas 50 ml

d)     Gelas ukur

e)      Labu ukur

f)       Erlenmeyer 100 ml

g)      Kaca arloji

h)      Tabung reaksi beserta rak

i)        Batang pengaduk

j)        Senok aduk

k)      Pipet mikro

l)        Chamber 10x20 cm

m)    Neraca analitik

n)      Kuas

5.2         Bahan

a)      Sampel X

b)      Baku kopein

c)      Baku paracetamol

d)     Larutan etanol absolute

e)      Etanol  90%

f)       Kloroform

g)      Kertas saring

 

VI.           Prosedur Kerja

-          Disiapkan kloroform dan etanol absolute dengan perbandingan 90: 10

-          Diukur kloroform sebanyak 45 ml dan etanol sebanyak 5 ml

Erlenmeyer

-          Dicampurkan kedalam Erlenmeyer lalu ditutup menggunakan plastik dan diikat

-          Digoyangkan secara pelan

Chamber

-          Diolesi mulut chamber dengan menggunakan eksikator

-          Dimasukkan eluen dengan menggunakan batang pengaduk secara hati-hati

-          Ditutup chamber pada bagian kasar tutup dan dilekatkan, dan ditimpa dengan pemberat

-          Ditunggu selama 1,5 jam

-          Dilapisi lempeng kaca dengan silika  gel

-          Dimasukkan kedalam oven dengan suhu 105 oC selama 30 menit

Kaca arloji

-          Diletakkan sampe lX diatas kaca arloji

Naraca analitik

-          Ditimbang sampe lX sebanyak 50 mg  dan baku masing-masing sebanyak  10 mg menggunakan neraca analitik

Labu ukur

-          Dimasukkan kedalam labu ukur 10 ml

-          Dibersihkan neraca analitik dan dimatikan

-          Dilarutkan sampel X dan masing-masing baku

-          Dimasukkan kedalam alat ultrasonic dan diset selama 5 menit

-          Diupkan hingga tanda batas

-          Ditempatkan hingga garis

-          Dihomogenkan sampel

Corong

-          Digunting kertas saring sesuai dengan corong

-          dibasahkan coorng dengan larutan etanol

-          Dimasukkan sampel dengan bantuan batang pengaduk

Tabung reaksi

-          Disaring sampel kedalam tabung reaksi menggunakan kertas saring

-          Dibuat tiga titik penotolan, dimana satu sampel dan dua baku

-          Dibuat jarak dari kiri 2 cm, dari bawah 2 cm , dan dari kanan 2 cm, dan satu titik tengah 3 cm

-          Dibuat jarak gerak rambat 15 cm

-          Dipipet larutan sampel menggunakan pipet mikro 10 mikroliter dan dilakukan penotolan

-          Dikeringkan menggunakan hairdryer

-          Dilakukan hal yang sama pada baku paracetamol dan baku kopein

-          Dilakukan proses eluasi

-          Ditunggu hingga tanda batas yang telah ditentukan

-          Ditandai akhir eluasi dan dikeringkan

-          Dimasukkan lempeng kedalam alat deteksi bercak dengan Panjang gelombang 254 nanometer yang dibawah sinar UV

-          Dinyalakan alat

-          Ditandai bercak dengan pensil dimana Jarak rambat Rf dari titik penotolan hingga kepusat bercak

-          Dihitung harga Rf

Hasil

 

VII.         Permasalahan

Mengapa mulut Chamber harus diolesi dulu sebelum memasukkan sampel

Pada saat Chamber ditutup, apa yang terjadi jika penutupan tidak dilakukan dengan baik? Apakah akan mempengaruhi hasil pengamatan ?

Apa fungsi penyaringan sampel kedalam tabung reaksi

 

Link yt : https://youtu.be/T30r9xdsJLA

 

 

 

 

3 komentar:

  1. Saya Novia Rahmadhani dengan nim A1C119023 izin menjawab pertanyaan nomor 2. Chamber ditutup dan menyebabkan uap eluen akan memenuhi ruang dalam chamber dan terjadi proses penjenuhan. Apabila chamber tidak ditutup dengan baik, dapat mengakibatkan kegagalan dalam penjenuhan dan akan menghasilkan pemisahan yang buruk dan hasil yang tidak sesuai

    BalasHapus
  2. Assalammualaikum wr wb, Baiklah sya Cyntia Widi Udya akan menjawab pertanyaan no 3. Fungsi dari penyaringan sampel kedalam tabung reaksi adalah agar partikel yang berukuran besar dapat tertinggal pada kertas saring dan larutan sampel pun akan jernih serta bersih dan tidak adanya kotoran.

    BalasHapus
  3. Baiklah saya Yiyin Novela dengan NIM A1C119062 akan menjawab pertanyaan nomor 1. mulut Chamber harus diolesi dulu dengan eksikator supaya penutup chamber dapat terpasang dengan erat pada chamber sehingga proses penjenuhan chamber dapat dilakukan dengan maksimal.

    BalasHapus