METODE EKSTRAKSI PADA SENYAWA-SENYAWA ORGANIK
NAMA : MARWINA APRIYANTI
NIM
: A1C119017
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Syamsurizal., M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
VII. DATA PENGAMATAN
No |
Perlakuan |
Fungsi
Alat Bahan |
Tujuan |
Hasil |
1. |
Siapkan
simplisia daun kelor yang akan dimaserasi |
simplisia
daun kelor : Sebagai sampel ujicoba |
Bertujuan
untuk memisahan dan mengetahui seberapa banyak simplisia yang lolos dan tidak
lolos dalam ayakan |
Simplisia
lolos ayakan 20 tidak lolos ayakan 40 |
2. |
Diayak
simplisia daun kelor dengan ayakan 20/40 |
Ayakan
: Untuk mengetahui simplisia yang lolos dan tidak lolos |
||
3. |
Ditimbang
simplisia daun kelor sebanyak 100 gram |
Neraca
/ timbangan : Untuk mengukur berat sampel |
Untuk
mengetahui berat simplisia |
Berat
simplisia daun kelor 100 gram |
4. |
Disiapkan
maserator |
Maserator
: untuk mempermudah dan mempercepat dalam proses ekstraksi untuk mengambil
senyawa kental |
||
5. |
Dibilas
maserator dengan cairan pelarut etanol 70% |
Aquades
: untuk membersihkan alat-alat praktikum |
Supaya
maserator bersih dan tidak tercampur partikel partikel lain yang dapat
mempengaruhi hasil maserasi |
Sebanyak
750 ml diukur menggunakan gelas ukur 1 l |
6. |
Diencerkan
pelarut etanol 70% yang akan digunakan menggunakan etanol 96% |
|||
7. |
Ditambah
dengan Aqua destilasi sampai batas tanda pada labu ukur |
|||
8. |
Kocok
kuat kuat sampai larutan tercampur homogen |
|||
9. |
Ukur
pelarut etanol 70% sebanyak 75% bagian dari total keseluruhan pelarut |
|||
|
Dimasukkan
seluruh simplisia daun kelor yang sudah diayak lolos ayakan 20/40 sebanyak
100 gram kedalam mesator yang sudah kering dan bersih |
|
Bertujuan
untuk mengetahui hasil akhir dari proses maserasi |
Hasil
ekstrak yang kental |
|
Masukan
etanol 70% sebanyak 750 ml kedalam mesator |
Etanol
: sebagai pelarut organik |
||
|
Aduk
aduk maserasi selama 10 menit, pengadukan dilakukan setiap hari selama 5 hari
dalam waktu 10 menit |
|||
|
Saring
ampas maserasi dari maserat dengan kain saring yang bersih menggunakan corong
diatas erlenmeyer |
Kain
Saring : Untuk menyaring sampel |
||
|
Hasil
maserasi diuapkan hingga mendapatkan ekstrak kental |
|||
|
Ekstrak
kental yang ditimbang, lalu disimpan didalam wadah tertutup rapat, disimpan
didalam kulkas |
VIII. PEMBAHASAN
Ekstraksi
merupakan suatu proses ataupun teknik yang dilakukan untuk memisahkan suatu
senyawa dari campuran komponennya. Sebelum senyawa tersebut dipisahkan, seorang
praktikan harrus mengetahui terlebih dahulu sifat dari senyawa yang akan
dipisahkan, pelarut yang sesuai untuk dijadikan sebagai pelarut pemisahan, faktor-faktor
yang nantinya akan mempengaruhi proses pemisahan dan juga metode pemisahan apa
yang cocok digunakan dalam percobaan.
Pada
praktikum kali ini dilakukan percobaan tentang metode ektraksi senyawa-senyawa
organik. Adapun langkah yang dilakukan adalah menyiapkan simplisia dan
simplisida tersebut diayak sehngga dari proses pengayakan tersebut didapatkan
hasil yaitu simplisia yang lolos ayakan 20 dan tidak lolos 40 dan simplisia
yang lolos ditimbang. Kemudian disiapkan maserator, sebelum digunakan maserator
terlebih dahulu dibilas dengan cairan pelarut etanol 70% dan diencerkan
menggunakan pelarut etanol 96%. Setelah itu ditambahkan aqua dan dititrasi
sampai tanda batas pada labu ukur lalu dikocok sampai larutan tercampur homogen
dan ukur pelarut etanol 70% sebanyak 75% bagian dari total keseluruhan pelarut
sehingga hasil yang diperoleh dari pengukuran tadi adalah sebanyak 750 ml yang
telah diukur. Selanjutnya masukkan seluruh simplisia daun kedalam maserator
yang telah kering dan bersih dan juga masukkan etanol 70% sebanyak 750 ml lalu
aduk sehingga dari proses tersebut didapatkan hasil pengamatan yaitu berupa
adanya ekstrak yang mengental.
IX. PERMASALAHAN
Apa yang menendakan ekstraksi pada percobaan ini berhasil?
Mengapa ekstrak harus ditimbang terlebih dahulu sebelum dimasukkan
kedalam wadah tertutup?
Apa tujuan dari proses penguapan maserasi?
X. KESIMPULAN
Metode
Maserasi umumnya menggunakan pelarut non air atau pelarut non-polar. ketika
simplisia yang akan di maserasi direndam dalam pelarut yang dipilih, maka
ketika direndam, cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam
sel yang penuh dengan zat aktif dan karena ada pertemuan antara zat aktif dan
penyari itu terjadi proses pelarutan (zat aktifnya larut dalam penyari)
sehingga penyari yang masuk ke dalam sel tersebut akhirnya akan mengandung zat
aktif, katakan 100%, sementara penyari yang berada di luar sel belum terisi zat
aktif (nol%) akibat adanya perbedaan konsentrasi zat aktif di dalam dan di luar
sel ini akan muncul gaya difusi, larutan yang terpekat akan didesak menuju
keluar berusaha mencapai keseimbangan konsentrasi antara zat aktif di dalam dan
di luar sel. Proses keseimbangan ini akan berhenti, setelah terjadi
keseimbangan konsentrasi (istilahnya “jenuh”). Dalam kondisi ini, proses
ekstraksi dinyatakan selesai, maka zat aktif di dalam dan di luar sel akan
memiliki konsentrasi yang sama, yaitu masing-masing 50%.
XI. DAFTAR PUSTAKA
Chairunnisa, Sarah. dkk. 2019. Pengaruh Suhu dan Waktu Maserasi terhadap Karakteristik Ekstrak Daun
Bidara. https://ojs.unud.ac.id/index.php/jtip/article/download/54223/32155/#:~:text=Maserasi%20merupakan%20metode%20ekstraksi%20dengan,atau%20tanpa%20adanya%20proses%20pemanasan
. diakses pada tanggal 22 Mei 2021
Mukhriani. 2014. EKSTRAKSI, PEMISAHAN SENYAWA, DAN IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF. https://media.neliti.com/media/publications/137566-ID-ekstraksi-pemisahan-senyawa-dan-identifi.pdf.
diakses pada tanggal 22 Mei 2021