Sabtu, 22 Mei 2021

Laporan Perc. 13, Metode Ekstraksi Pada Senyawa-Senyawa Organik

 

METODE EKSTRAKSI PADA SENYAWA-SENYAWA ORGANIK

 



NAMA       : MARWINA APRIYANTI

         NIM           : A1C119017

 

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Syamsurizal., M.Si

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021


VII. DATA PENGAMATAN

No

Perlakuan

Fungsi Alat Bahan

Tujuan

Hasil

 1.

Siapkan simplisia daun kelor yang akan dimaserasi

simplisia daun kelor : Sebagai sampel ujicoba

Bertujuan untuk memisahan dan mengetahui seberapa banyak simplisia yang lolos dan tidak lolos dalam ayakan

Simplisia lolos ayakan 20 tidak lolos ayakan 40

 

2.

Diayak simplisia daun kelor dengan ayakan 20/40

Ayakan : Untuk mengetahui simplisia yang lolos dan tidak lolos

3.

Ditimbang simplisia daun kelor sebanyak 100 gram

Neraca / timbangan : Untuk mengukur berat sampel

Untuk mengetahui berat simplisia

Berat simplisia daun kelor 100 gram

4.

Disiapkan maserator

Maserator : untuk mempermudah dan mempercepat dalam proses ekstraksi untuk mengambil senyawa kental

5.

Dibilas maserator dengan cairan pelarut etanol 70%

Aquades : untuk membersihkan alat-alat praktikum

Supaya maserator bersih dan tidak tercampur partikel partikel lain yang dapat mempengaruhi hasil maserasi

Sebanyak 750 ml diukur menggunakan gelas ukur 1 l

 

6.

Diencerkan pelarut etanol 70% yang akan digunakan menggunakan etanol 96%

7.

Ditambah dengan Aqua destilasi sampai batas tanda pada labu ukur

8.

Kocok kuat kuat sampai larutan tercampur homogen

9.

Ukur pelarut etanol 70% sebanyak 75% bagian dari total keseluruhan pelarut

 

Dimasukkan seluruh simplisia daun kelor yang sudah diayak lolos ayakan 20/40 sebanyak 100 gram kedalam mesator yang sudah kering dan bersih

 

Bertujuan untuk mengetahui hasil akhir dari proses maserasi

Hasil ekstrak yang kental

 

Masukan etanol 70% sebanyak 750 ml kedalam mesator

Etanol : sebagai pelarut organik

 

Aduk aduk maserasi selama 10 menit, pengadukan dilakukan setiap hari selama 5 hari dalam waktu 10 menit

 

Saring ampas maserasi dari maserat dengan kain saring yang bersih menggunakan corong diatas erlenmeyer

Kain Saring : Untuk menyaring sampel

 

Hasil maserasi diuapkan hingga mendapatkan ekstrak kental

 

Ekstrak kental yang ditimbang, lalu disimpan didalam wadah tertutup rapat, disimpan didalam kulkas

 

VIII. PEMBAHASAN

Ekstraksi merupakan suatu proses ataupun teknik yang dilakukan untuk memisahkan suatu senyawa dari campuran komponennya. Sebelum senyawa tersebut dipisahkan, seorang praktikan harrus mengetahui terlebih dahulu sifat dari senyawa yang akan dipisahkan, pelarut yang sesuai untuk dijadikan sebagai pelarut pemisahan, faktor-faktor yang nantinya akan mempengaruhi proses pemisahan dan juga metode pemisahan apa yang cocok digunakan dalam percobaan.

Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan tentang metode ektraksi senyawa-senyawa organik. Adapun langkah yang dilakukan adalah menyiapkan simplisia dan simplisida tersebut diayak sehngga dari proses pengayakan tersebut didapatkan hasil yaitu simplisia yang lolos ayakan 20 dan tidak lolos 40 dan simplisia yang lolos ditimbang. Kemudian disiapkan maserator, sebelum digunakan maserator terlebih dahulu dibilas dengan cairan pelarut etanol 70% dan diencerkan menggunakan pelarut etanol 96%. Setelah itu ditambahkan aqua dan dititrasi sampai tanda batas pada labu ukur lalu dikocok sampai larutan tercampur homogen dan ukur pelarut etanol 70% sebanyak 75% bagian dari total keseluruhan pelarut sehingga hasil yang diperoleh dari pengukuran tadi adalah sebanyak 750 ml yang telah diukur. Selanjutnya masukkan seluruh simplisia daun kedalam maserator yang telah kering dan bersih dan juga masukkan etanol 70% sebanyak 750 ml lalu aduk sehingga dari proses tersebut didapatkan hasil pengamatan yaitu berupa adanya ekstrak yang mengental.

IX. PERMASALAHAN

Apa yang menendakan ekstraksi pada percobaan ini berhasil?

Mengapa ekstrak harus ditimbang terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam wadah tertutup?

Apa tujuan dari proses penguapan maserasi?

X. KESIMPULAN

Metode Maserasi umumnya menggunakan pelarut non air atau pelarut non-polar. ketika simplisia yang akan di maserasi direndam dalam pelarut yang dipilih, maka ketika direndam, cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam sel yang penuh dengan zat aktif dan karena ada pertemuan antara zat aktif dan penyari itu terjadi proses pelarutan (zat aktifnya larut dalam penyari) sehingga penyari yang masuk ke dalam sel tersebut akhirnya akan mengandung zat aktif, katakan 100%, sementara penyari yang berada di luar sel belum terisi zat aktif (nol%) akibat adanya perbedaan konsentrasi zat aktif di dalam dan di luar sel ini akan muncul gaya difusi, larutan yang terpekat akan didesak menuju keluar berusaha mencapai keseimbangan konsentrasi antara zat aktif di dalam dan di luar sel. Proses keseimbangan ini akan berhenti, setelah terjadi keseimbangan konsentrasi (istilahnya “jenuh”). Dalam kondisi ini, proses ekstraksi dinyatakan selesai, maka zat aktif di dalam dan di luar sel akan memiliki konsentrasi yang sama, yaitu masing-masing 50%.

 

XI. DAFTAR PUSTAKA

Chairunnisa, Sarah. dkk. 2019. Pengaruh Suhu dan Waktu Maserasi terhadap Karakteristik Ekstrak Daun Bidara. https://ojs.unud.ac.id/index.php/jtip/article/download/54223/32155/#:~:text=Maserasi%20merupakan%20metode%20ekstraksi%20dengan,atau%20tanpa%20adanya%20proses%20pemanasan . diakses pada tanggal  22 Mei 2021

Mukhriani. 2014. EKSTRAKSI, PEMISAHAN SENYAWA, DAN IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF. https://media.neliti.com/media/publications/137566-ID-ekstraksi-pemisahan-senyawa-dan-identifi.pdf. diakses pada tanggal  22 Mei 2021

 

 

Selasa, 18 Mei 2021

Jurnal Perc. 13, Metode Ektraksi Pada Senyawa-Senyawa Organik

 

 

METODE EKSTRAKSI PADA SENYAWA-SENYAWA ORGANIK

  


 

         NAMA       : MARWINA APRIYANTI

 

NIM          : A1C119017

 

 

DOSEN PENGAMPU:

 

Dr. Syamsurizal., M.Si

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

 

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

 

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

 

UNIVERSITAS JAMBI

 

2021



I.              Judul                 : Metode Ekstraksi Pada Senyawa-Senyawa Organik

II.           Hari / Tanggal : Senin / 17 Mei  2021

III.        Tujuan              : Adapun tujuan dilakukan praktikum ini adalah :

Untuk memisahkan suatu senyawa organik  menggunakan metode ekstraksi

 

IV.        Landasan Teori

Ekstraksi merupakan suatu proses pemisahan senyawa organik yang mana pemisahan ini digunakan pelarut yang sesuai sehingga pemisahan dapat terjadi secara sempurna dan juga untuk mempermudah sehingga cepat terjadinya pemisahan adalah dengan mengenali terlebih dahulu sifat ataupun ciri khas yang dimiliki suatu zat yang ingin dipisahkan (Mukhriani, 2014)

https://media.neliti.com/media/publications/137566-ID-ekstraksi-pemisahan-senyawa-dan-identifi.pdf

 

Ektraksi dengan menggunakan metode maserasi merupakam suatu proses pemisahan dimana metode ini sering digunakan karena metode ini sangat menjamin bahwa zat yang diekstrak tidak akan rusak. Metode maserasi menggunakan suhu ruang untuk proses pemisahannya. Kemudian adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi adalah suhu, jenis pelarut, waktu yang digunakan, dan juga ukuran partikel (Chairunnisa, 2019).

https://ojs.unud.ac.id/index.php/jtip/article/download/54223/32155/#:~:text=Maserasi%20merupakan%20metode%20ekstraksi%20dengan,atau%20tanpa%20adanya%20proses%20pemanasan.

 

V.           Alat dan Bahan

5.1    Alat

a)      Maserator

b)      Labu ukur

c)       Ayakan

d)      Batang pengaduk

e)      Corong

f)       Kain saring

g)      Kulkas

 

5.2     Bahan

a)      Daun kelor

b)      etanol 96%

c)       aqua destilasi

 

VI.           Prosedur Percobaan

 

-          Disiapkan simplisia daun kelor yang akan dimaserasi

Ayakan

-          Diayak simplisia daun kelor dengan ayakan 20/40

-          Ditimbang simplisia daun kelor sebanyak 100 gram

Maserator

-          Disiapkan maserator

-          Dibilas maserator dengan Aqua destilasi untuk mengetahui maserator yang akan digunakan bocor atau tidak

-          Dibilas maserator dengan cairan pelarut etanol 70%

-          Diencerkan pelarut etanol 70% yang akan digunakan menggunakan etanol 96%

-          Ditambah dengan Aqua destilasi sampai batas tanda pada labu ukur

-          Dikocok kuat kuat sampai larutan tercampur homogeny

-          Diukur pelarut etanol 70% sebanyak 75% bagian dari total keseluruhan pelarut

-          Dimasukkan seluruh simplisia daun kelor yang sudah diayak lolos ayakan 20/40 sebanyak 100 gram kedalam mesator yang sudah kering dan bersih

-          Dimasukan etanol 70% sebanyak 750 ml kedalam mesator

-          Diaduk aduk maserasi selama 10 menit, pengadukan dilakukan setiap hari selama 5 hari dalam waktu 10 menit

Corong

-          Disaring ampas maserasi dari maserat dengan kain saring yang bersih menggunakan corong diatas Erlenmeyer

-          Hasil maserasi diuapkan hingga mendapatkan ekstrak kental

-          Ekstrak kental yang ditimbang, lalu disimpan didalam wadah tertutup rapat, disimpan didalam kulkas

Hasil

 

VII.         Permasalahan

Jelaskan fungsi dari pengayakan pada percobaan tersebut?

Mengapa hasil yang didapatkan yaitu berupa ekstrak kental harus disimpan ditempat tertutup?

Zat apa yang terkanung dalam caiaran pelarut etanol 70%, sehingga dijadikan sebagai cairan pembilas maserator ?

 

Link youtube : https://youtu.be/3txdH_aNbPk

 

 


Senin, 17 Mei 2021

Laporan Perc. 12, Kromatografi Kolom

 

KROMATOGRAFI KOLOM

 



NAMA       : MARWINA APRIYANTI

        NIM           : A1C119017

 

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Syamsurizal., M.Si

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021


VII. DATA PENGAMATAN

PROSEDUR

FUNGSI ALAT DAN BAHAN

TUJUAN

HASIL

Disiapkan tiga gelas, isi dengan masing-masing : 70 % isopropyl alkohol, air suling dan soda anggur

  1. Gelas sebagai tempat larutan

 2. isopropyl alkohol: sebagai bahan yang digunakan pada percobaan

 3. air suling sebagai bahan yang digunakan pada percobaan

 4. soda anggur sebagai  bahan yang digunnakan pada percobaan

 5. enam gelas plastik diberi label untuk menampung larutan yang berbeda-beda

 6. jarum suntik untuk mengambil larutan

 7. 8 ml space sand menjaga kerataan dari adsorben

 8. kapas untuk menjaga kerataan dari adsorben

9. Spidol untuk memberi label ke masing-masing gelas

Untuk menyiapkan bahan yang akan digunakan pada percobaan

Didapatkan hasil bahwa bahan teah berhasil disiapkan

Tuangkan larutan kedalam masing-masing gelas

Siapkan enam gelas plastik dan diberi label : limbah, fraksi 1, fraksi 2, fraksi 3, fraksi 4, fraksi 5

Setiap gelas diberi label untuk membedakan setiap gelas jarum, suntik mainan, kapas dan spidol disiapkan untuk percobaan yang akan dilakukan

Didapatkan gelas dengan label yang berbeda jarum, suntik mainan, kapas dan spidol siap digunakan

Siapkan jarum suntik mainan, 8 ml space sand (pasir mainan), kapas dan spidol

 Masukkan kapas kemudian masukkan 8 ml space sand lalu dipadatkan dan diberi label A

Setelah itu, disiapkan 30 ml isopropil alkohol dengan menggunakan jarum suntik dan diberi label B

Untuk memadatkan pada bagian bawah suntikan

Didapatkan pada bagian bawah suntikkan padat

Untuk memasukkan ispropil alkohol kedalam jarum suntik  A

Didapatkan isopropil alkohol didalam suntikkan A

Ditempatkan gelas limbah dibawah jarum suntik A dan jarum suntik A dibawah jarum suntik B yang berisi isopropil alkohol

10. Gelas limbah untuk menampung larutan yang sudah direaksikan

 

Ditempatkan jarum suntik pada gelas limbah agar laarutan yang keluar bisa tertampung dan isopropil alkohol bisa dimasukkan pada jarum suntik A

Didapatkan jarum suntik yang ditempatkan pada gelas limbah dan isopropil alkohol yang dimasukkan pada jarum suntik A

Selanjutnya masukkan isopropil alkohol kedalam jarum suntik A secara perlahan

Lalu tampung larutan yang keluar dengan gelas limbah

Agar hasil yang didapatkan tidak keluar atau terbuang percuma

Didapatkaan hasil tidak keluar atau terbuang percuma

Kemudian disiapkan 30 ml air suling menggunakan jarum suntik B

Tempatkan gelas limbah dibawah jarum suntik A dan jarum suntik A dibawah jarum suntik B yang berisi air suling

 

 

Lalu masukkan air suling kedalam jarum suntik A secara perlahan

Agar dapat menyiapkan bahan yang akan digunakan selanjutnya yaitu air suling dengan menggunakan jarum suntik B

Didapatkan bahan yang siap akan digunakan selanjutnya yaitu air suling dengan menggunakan jarum suntik B

Agar air yang akan keluar dapat tersaring dengan baik

Didapatkan air tersaring dengan baik

Dan ditampung larutan yang keluar dengan gelas limbah

10. Gelas limbah untuk menampung larutan yang sudah direaksikan

12. Kolom

13. Buku catatan untuk mencatat hasil dari reaksi

Agar hasil yang didapatkan tidak keluar atau terbuang percuma

Didapatkan hasil yang tidak keluar atau terbuang percuma

Kolom sekarang telah diseimbangkan dan siap untuk digunakan dengan penambahan soda anggur

Untuk didapatkan warna pasir dan kolom yang telah diseimbangkan

Didapatkan kolom telah diseimbangkan dan hasil yang didapat dicatat pada buku catatan

Dicatat warna pasir yang diseimbangkan dalam tabel data dibuku catatan

Masukkan 10 ml soda anggur kedalam jarum suntik A

Lalu tempatkan gelas fraksi 1 dibawah jarum suntik A atau bisa juga diambil dengan jarum suntik B lalu masukkan kejarum suntik A

Untuk dapat memindahkan soda angur ke jarum suntik A

Didapatkan soda anggur yang telah terpindah

Untuk memudahkan dalam memindahkan kejarum suntik A

Didapatkan jarum suntik B kemudian dimasukkan pada jarum suntik A

Catat pengamatan setiap warna eluate yang keluar pada gelas fraksi dan warna pasir dijarum suntik pada tabel data dibuku catatan

10. Gelas limbah untuk menampung larutan yang sudah direaksikan

12. Kolom

13. Buku catatan untuk mencatat hasil dari reaksi

Untuk dapat dilihat hasil yang akan didapatkan pada percobaan dengan penambahan air suling dan isopropil alkohol yang lebih baik

Didapatkan hasil yang lebih baik

Kemudian ditambahkan air suling dan isopropil alkohol untuk hasil yang lebih baik

Siapkan 5 ml air suling dengan menggunakan jarum suntik B

Untuk dapt memasukkan air suling

Didapatan air suling yang masuk dengan bantuan jarum suntik B

Setelah itu, tempatkan gelas fraksi 2 dibawah jarum suntik A dan jarum suntik A dibawah jarum suntik  B Yang berisi air suling  dan dimasukkan kedalam jarum suntik A secara perlahan

Untuk dapat memindahkan air suling pada jarum suntik A secara perlahan

Didapatkan air suling yang dipindahkan secara perlahan

PROSEDUR

FUNGSI ALAT DAN BAHAN

TUJUAN

HASIL

Dan tampung larutan yang keluar dengan gelas fraksi 2

 

Agar hasil tidak keluar atau tumpah

Didapatkan hasil yang tampungan larutan

Siapkan 10 ml isopropil alkohol menggunakan jarum suntik B

Untuk didapatkan isopropil a;kohol yag terpindah ke jarum suntik B

Didapatkan hasil isopropil yang terpindah ke jarum suntik B

Kemudian tempatkan gelas fraksi 3 dibawah jarum sunti k A dan jarum suntik A dibawah jarum suntik B yang berisi isopropil alkohol

Lalu dimasukkan isopropil alkohol kedalam jarum suntik A secara perlahan

Dan ditampung larutan yang keluar dengan gelas fraksi 3

Ketika warna eluet sudah berganti (bukan biru lagi) secepatnya toatkan jarum suntik A diatas gelas fraksi 4

Untuk dpat memasukkan isopropil alkohol yang dapat ditampung pada gelas

Didapatkan isopropil yang tertampung pada gelas

Untuk dapat melihat perubahan warna pada larutan yang diuji coba

Didapatkan perubahan warna pada larutan

Selanjutnya disiapkan 15 ml isopropil alkohol menggunakan jarum suntik B

 

Untuk mempersiapkan isopropil alkohol

Didapatkan isopropil alkohol siap digunakan

Lalu tempatkan gelas fraksi 5 dibawah jarum suntik A dan jarum suntik A dibawah jarum suntik B yang berisi isopropil alkohol

Untuk memasukkan isopropil alkohol ke jarum suntik B

Didapatkan ispropil alkohol yang terpindah

Kemudian masukkan isopropil alkohol kedalam jarum suntik A secara perlahan

Agar isopropil alkohol dapat tersaring dengan baik

Didapatkan isopropil alkohol tersaring dengan baik

Dan tampung larutan yang keluar dengan gelas fraksi 5 dan Diulangi percobaan 2 kali lagi dan catat pengamatan difabel data buku catatan untuk uji coba 2 dan 3

Untuk didapatkan hasil yang maksimal maka diperlukan pengulangan

Didapatkan hasil yng maksimal

 

VIII. PEMBAHASAN

Kromatografi kolom merupakan suatu metode atau teknik yang digunakan untuk proses pemisahan zat kimia yang ada dalam suatu campuran. Sehingga dari pemisahan tersebut didapatkan suatu pemurnian zat kimia dari campurannya. Pemisahan kromatograf kolom menggunakan alat berupa kolom yang mana seperti kromatografi lainnya, kromatografi kolom ini juga menggunakan media, media yang dimaksud yaitu berupa fase diam dan fase gerak.

 

Sehingga dari hasil pengamatan kromatografi kolom ini merupakan suatu metode pemisahan yang mana pemisahannya didasarkan pada perbedaan interaksi pada suatu larutan dimana paa larutan tersebut terdapat senyawa yang ingin dipisahkan dengan media kromatografi kolom yang digunakan pada suatu percobaan.

 

IX. PERMASALAHAN

Selain bahan yang digunakan pada pecobaan tersebut, apakah ada bahan lain yang dapat digunakan pada percobaan kromatografi kolom?

Mengapa larutan harus ditampung? Jelaskan

Mengapa isoprofil alkohol harus dimasukkan secara perlahan ?

 

X. KESIMPULAN

Dari percobaan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa:

Kromatografi kolom merupakan suatu teknik yang menggunakan kolom dan juga menggunakan media berupa fase diam dan fase gerak sebagai media untuk memisahkan suatu senyawa yang ingin dipisahkan paa suatu larutan

 

XI. DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2015. Kromatografi Kolom. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kromatografi_kolom.  Diakses pada tanggal 9 Mei 2021

Pangestu, Aji. 2019. Pengertian Kromatografi Kolom, Prinsip, Manfaat, dan Contohnya. https://www.pakarkimia.com/kromatografi-kolom/ . Diakses pada tanggal 9 Mei 2021